Minggu, 04 Agustus 2013

Taman Ayun, Pura dengan Taman yang Indah di Bali

Taman Ayun adalah sebuah kompleks Pura yang sangat besar, terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, kurang lebih 18 km dari jantung Kota Denpasar. Setelah kita melewati pintu masuk, taman luas yang terawat baik menyambut kedatangan, dengan rumput hijau yang benar-benar indah, tapi sayangnya pada saat hari panas hal ini dapat menjadi sangat berat karena tidak terdapat pohon-pohon besar untuk memberikan keteduhan di taman ini. Ketika kita mencari keteduhan, taman bagian belakang adalah jawabannya. Akan sangat menyenangkan sekali untuk berjalan-jalan di jalan bebatuan di bawah pohon-pohon besar ditemanani oleh suara burung-burung yang sedang bernyanyi.
Taman Ayun diterjemahkan secara harfiah sebagai taman yang indah dan dianggap sebagai salah satu Pura yang paling menarik di Bali. Dibangun pada tahun 1634 oleh Raja Mengwi, I Gusti Putu Agung. Pura ini berbatasan dengan sungai yang lebar yang mengairi sawah-sawah disekitar lokasi. Pura ini didedikasikan untuk para leluhur Kerajaan Mengwi dan dewa-dewa penting lainnya. Pura Taman Ayun dianggap sebagai "Pura Pusat" untuk Kerajaan Mengwi.
Untuk memasuki kompleks Pura, kita harus melintasi jembatan yang menghubungkan kompleks pura dan jalan utama. Terdapat sebuah candi kecil sebagai penjaga pintu masuk di sisi kiri dan kanan. Juga terdapat wantilan besar (ruang terbuka), suatu tempat di mana sering dilaksanakan Upacara Tabuh Rah. Ada juga air mancur dengan sembilan pancuran air.
Memasuki gerbang kedua, terdapat suatu bale dengan ukiran Dewata Nawa Sanga yang menakjubkan, merupakan dewa yang menjaga sembilan arah mata angin. Halaman kedua adalah Jaba Tengah, dan di daerah ini, terdapat sebuah Bale Kulkul yang tinggi berdiri megah seperti gedung pencakar langit. Kulkul adalah media tradisional untuk berkomunikasi masa. Kulkul digunakan untuk memanggil penduduk desa untuk berkumpul bersama. Bunyi kulkul dapat berbeda-beda sesuai dengan kegaiatan apa yang akan dilakukan oleh masyarakat.
Bagian paling suci Pura dalah Jaba Jero. Tempat ini memiliki tiga pintu gerbang. Pintu gerbang di tengah hanya dibuka bila dilaksanakan kegiatan upacara agama. Pintu ini berfungsi sebagai pintu keluar dan masuk untuk arca-arca suci dan instrumen-instrumen suci lainnya untuk kegiatan upacara. Dua pintu lainnya di sisi kanan dan kiri untuk pemakaian sehari-hari. Pada halaman ini terdapat beberapa Meru dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Tiga halaman di kompleks Pura adalah simbol dari tiga tingkat dunia kosmik. Yang pertama adalah tempat bagi manusia, yang kedua adalah tempat roh atau atma, dan halaman utama adalah tempat dimana Tuhan, yaitu suatu simbol surga. Dalam sebuah kisah kuno berjudul Adhiparwa, dikatakan bahwa seluruh kompleks Pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung di lautan susu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar